Bareng Team Snorkling Fakultas Teknik

Saar Seven Sword Lagi Refresing Di Kantor Gubernur Provinsi Gorontalo.

Sistem Informasi Kelas B Sahabat Pertama Di Kampus

Foto Bareng Teman-Teman Waktu Kuliah Semester 1

Lomba ASC (Asian Skill Kompetision)

Lagi Foto Waktu Penerimaan Piala Ikut Lomba ASC Kategori Network And Cabeling

CREW Asisten Lab Angkatan 2010 Dan Dosen-Dosen

Saat lagi jalan bareng Teman-teman ASLAB Dan DOSEN lagi liburan di pulau Saronde

LASKAR PELANGI VERSI GORONTALO

Foto teman-teman di Gunung Botuhuwayo

Jumat, 05 September 2014

Tanggal Kebahagiaan sekaligus Kesedihan

Hari ini merupakan hari yang memiliki banyak arti dalam kehidupanku, bagi diriku hari adalah hari yang paling istemawa daripada hari-hari yang lain, hari dimana aku memiliki kebahagiaan juga kesedihan yang sangat mendalam, hari dimana aku dilahirkan kedunia ini, hari dimana aku juga pertama kali di hubungi oleh seseorang yang sudah banyak merubah hidupku, orang yang paling istimewa dalam hidupku, berkat dia aku bisa tau, siapa sebenarnya yang menciptakan aku, kepada siapa aku harus terus berterima kasih, semua berawal dari sebuah percakapan di facebook yang mengucapkan selamat ulang tahun buat saya, seperti yang tertera dibawah ini, inilah awal mula hubungan ini kami jalani.

Aku menjalani masa-masa sangat bahagia, karena dari sekian banyak orang yang aku temui hanya dia yang bisa nyambung denganku semua kriteria istri yang kucari sudah ada , setiap obrolan kami sangat enak seperti sebuah cuplikan dibawah ini
Hari pun berlalu kami tak merasa sudah lama saling mengenal, sampai suatu ketika dia mau balik dari kampungnya, kami masih sempat kirim-kirim pesan fb, tapi aku tak tau ternyata ini adalah obrolan yang paling bahagia yang aku rasakan, aku tidak pernah menyangka.



sampelah aku di hari ini juga, hari pertama awal kami bercakap-cakap, merupakan hari dimana yang membuat aku sedih, karena dihari ini juga dia meninggalkan aku untuk selama-lamanya, meninggalkan aku dengan satu alasan ingin memperbaiki hubungan dengan sang pencipta, dengan alasan dia takut akan dosa, entah memang benar ataupun apa, aku sudah mempercayai alasan-alasan yangdia berikan kepadaku, karena mungkin memang sudah saatnya untuk kami berpisah, memang sudah suratan dari sang kuasa, aku sangat mempercayai itu semuanya, memang awal-awal aku sangat GALAU kata anak muda di zaman sekarang, dada aku ini terasa sesak mendengar itu semua, aku tidak menerimanya, karena beberapa bulan sebelum bulan suci ramadhan hubungan kami baik-baik saja, bahkan karena dia disana tidak bisa menerima telpon dan sms dariku, dia menyuruhku untuk sabar sebab orang tuanya akan marah jika dia ketahuan berhubungan dengan pria, aku menerima segala ketentuan itu, karena aku sayang menyayanginya makanya aku harus bisa menjalani itu semua, selama 2 bulan kami tak berkomunikasi, lalu sahabatnya Miss U menghubungiku lewat pesan facebook, menurutnya dia akan kembali besok, betapa bahagiaanya aku mendengar itu semua, tapi sayang setelah sampai di gorontalo, dia tidak pernah membalas sms aku, dia tidak pernah angkat telepon dariku, sampai suatu ketika dia sms aku dengan kata “Jangan buat saya berdosa, ingatanmu, semua perasaanmu untuk saya hanya buat saya berdosa dan begitulah dengan saya terhadapmu, jodoh itu sudah yang atur. Kumohon, kemarin kita sudah berada dijalan yang salah, dan saya berharap besok adalah jalan yang benar. Maafkan saya karena kemarin adalah kesalahan, dimana saya terpengaruh akan syetan. Kesempatan untuk itu akan selalu ada.

Aku sangat terpukul melihat semua kata-kata di sms itu aku, kalau bisa dikatakan aku sangat kaget, kenapa seperti ini, kesalahan apa yang sudah pernah aku perbuat sampai, dia berbuat seperti ini, disaat itu aku melampiaskan segala kesedihan dan kemarahanku dalam sebuah tulisan, hari-hariku saat itu sangatlah hancur, setiap aku kerja, aku tidak fokus, aku sangat hancur pada saat itu, bahkan hampir satu minggu aku tidak bisa tidur, aku tak tau mau cerita kepada siapa, semua sahabat-sahabatku telah pergi jauh juga, tapi alhamdulilah aku tidak sampai terjerumus kedalam kehidupan yang kelam, kehidupan mengenal minum-minuman keras , bermain wanita, aku malahan memperbaiki hubungan dengan sang pencipta, aku selalu berdoa untuk meminta kekuatan menjalani kehidupan ini selanjutnya, sampai pada suatu ketika dia menghubungiku lewat telpon ingin mengembalikan barang-barangku yang ada padanya flash disk dan kartu sim yang sering kami gunakan untuk telpon-telponan kartu ini sangat khusus, memiliki paket unlimitited telpon dan sms selama sebulan, aku mencoba untuk tenang menjawab telpon darinya meskipun sebenranya pada saat terima telpon itu aku meneteskan air mata, karena aku tidak kuat menerima semua itu, dia tidak mau betemu denganku, dia ingin menitipkan barang-barang itu kepada temannya , aku langsung berbicara dalam hati, sampai segituhnyakah dia kepadaku ???? aku menerima saran itu. dan pikiranku langsung kacau, aku langsung membukan facebook pribadiku dan langsung mengirimkan pesan kepada sahabatnya itu dengan bunyi "assalam....  ulin itu flash buang saja, kak s tidak ingin lagi melihat itu flash, b lihat itu flash malahan buat saya akan selalu ingat t nopi, saya harus bisa mengikuti apa yang dia mau, melupakannya untuk selamanya, saya sekarang sudah sementara berusaha untuk melakukan itu semua mesipun sebenarnya sangat sulit buat saya, tapi apa mau dibuat allah swt sudah berkata untuk saatnya saya berpisah dengan dia, bahkan tali silaturahmipun sudah tuhan tidak inginkan lagi... mau tdak mau saya harus menerima apa yang udah tuhan takdirkan untuk saya, saya harus menerma keadaan ini... jadi itu flash buang saja di saluran air atau dmanapun itu, supaya bersama dengan hanyutnya atau hilangnya itu flash, saya juga akan hilang dari kehidupannya dia..." memang saat itu aku tidak bisa menerima barang-barang itu, sebab pasti setiap melihat barang itu aku akan merasa sakit, akupun langsung sholat isya pada saat itu karena kebetulan adzan di mesjid sedang dikumandangkan, tapi setelah sholat hati ini langsung tenang dan langsung membuka lagi facebook pribadiku dan aku langsung tersadar, biar saja ini terjadi mungkin inilah suratan yang harus kujalani, ini suratan dari allah swt, akupun langsung kirim pesan kepada sahabatnya untuk menanyakan alamat rumahnya, aku ingin mengambil flash disk itu, dan kebetulan saat itu juga dia sedang online dan akupun mencoba untuk mengirim pesan, berharap dibalas aku ingin menanyakan terakhir kali apa alasannya dan alhamdulilah pesan aku dibalas seperti berikut ini










berkat pesan itu aku sudah bisa menerima semuanya dengan ikhlas, aku benar-benar semuanya, baru kali ini aku memang benar-benar sudah ikhlas, aku sudah tidak GALAU lagi kata anak muda jaman sekarang, mungkin memang ini sudah menjadi suratan takdir yang harus kujalani, memang sudah takdirku untuk menjalani hari tanpa orang disamping, memang sudah takdirku ditinggalkan oleh seseorang yang spesial tanpa ada kesalahan apapun, bagiku yang penting bukan allah SWT yang meninggalkanku, tapi jujur dengan tanggal 6 September ini membuat aku untuk hidup dalam sebuah trauma kehidupan menjalani suatu hubungan dengan seseorang, mungkin saking traumanya disetiap kalender dikamarku, akan kuhapus tanggal ini, agar aku tidak akan pernah mengingat lagi apa yang terjadi pada tanggal ini, mungkin hari ini juga bakalan hari dimana aku menutup hati ini untuk siapapun, seperti janji aku satu tahun yang lalu, dia adalah seseoarang yang terakhir, jika tetap seperti yang sebelumnya maka aku berjanji untuk tidak mau mencari lagi, aku sudah pasrah dengan kehidupanku, memang sudah perjanjianku dengan ALLAH SWT untuk hidup didunia ini tanpa ada seseorang yang mendampingiku, memang sudah perjanjianku aku hidup di dunia ini, selalu tidak beruntung dalam hal pasangan hidup, saat ini dan kedepan aku hanya ingin fokus untuk mencintai ALLAH SWT, orang yang sudah memberikan banyak kebahagiaan kepadaku, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk di kehidupan berikutnya aku akan bertemu dengan jodohku sebenarnya, aku juga sudah memasukan kedalam hati ini, DUNIA HANYA DUNIA SEMENTARA JADI KAU TIDAK USAH BERSEDIH, BIARLAH DI DUNIA KAU SELALU MENDERITA, MASIH ADA AKHIRAT MENUNGGUMU, ZAMAN DIMANA KAU HIDUP ABADI SELAMANYA, SELALU CINTAILAH ALLAH SWT AGAR KAMU ITU MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN DI ZAMAN ITU. 
untuk dia yang jauh disana , semoga hidupmu bahagia selamanya, semoga engkau dipertemukan dengan orang yang selalu kau impikan, terima kasih telah menjadikan saya orang yang baru, orang yang selalu taat kepada sang pencipta, mulai saat ini dan kedepan aku menyerahkan segala hidupku hanya untuk kepada Allah SWT. apapun keputusan darinya aku akan menerimanya dengan ikhlas.

Rabu, 03 September 2014

Kesadaran Sulitnya Menggantikan Peran Ayah

Akhir-akhir ini aku ngga bisa tidur dengan tenang, setiap malam tidurku  pasti jam 4 pagi, terlalu banyak pikiran yang membebaniku, terlalu banyak derita hidup yang harus kujalani tapi aku selalu bersyukur allah swt masih memberikanku kenikmatan dan kekuatan untuk selalu berjuang menjalani hidup ini, aku tidak menyalahkan siapa-siapa, tapi jujur aku sudah tidak kuat lagi saat ini, andaikan temanku yang selalu muncul lewat mimpi itu tidak pergi jauh mungkin saja aku tak akan seperti sekarang ini, tak memiliki kekuatan untuk menjalaninya, baru saat ini akan merasakan betapa susahnya menjadi orang tua yang menanggung kehidupan anak-anaknya, baru sekarang aku tersadar bahwa mencari uang itu susah, menanggung hidup orang lain itu susah, dulu aku sering marah-marah ibuku disaat aku meminta uang jika tidak ada, aku tak pernah tau ternyata mereka mempunyai uang tapi mereka harus berpikir jika aku berikan uang ini terus bagaimana dengan hutang, bagaimana dengan uang beli beras, besok kami makan apa ????, bahkan terkadang ayah rela untuk tidak makan seharian demi untuk mengumpulkan sedikit demi sedikit uang yang aku minta, itu semua kurasakan disaat sekarang aku menanggung kehidupan adikku untuk kuliah, aku di minta oleh orang tuaku untuk menanggung semuanya karena orang tuaku saat ini sudah tidak memiliki daya untuk membiayainya, disaat dia minta uang kepadaku untuk beli sesuatu pasti aku ngomel-ngomel, uangnya buat apa ??? pertanyaan itu yang dulu dari orang tuaku, aku sebenarnya memiliki sebagian uang tapi sebentar lagi aku harus membayar kosan belum lagi uang temanku yang kupinjam beberapa bulan yang lalu dengan jumlah yang banyak sudah diminta, sedangkan aku gajian nanti bulan depan itupun gajiku tidak seberapa, aku bingung dengan keadaanku saat ini, disisi yang lain aku tidak ingin mengecawakan adikku, aku tak ingin semangatnya untuk kuliah pudar gara-gara aku tidak sanggup untuk membiayai kehidupannya apalagi dia baru beberapa minggu yang lalu masuk perguruan tinggi, disisi yang lain aku harus memikirkan kepercayaan dari temanku yang sudah mau menolongku beberapa bulan yang lalu, aku ingin membayar hutangku kepadanya, tapi yang aku bingung aku tidak tau mau bayar dengan uang darimana, usahaku saat ini lagi bangkrut, gaji aku kerja disebuah perusahaan hanya cukup untuk biaya sesuap nasi, minta kepada kedua orang tuaku sangat tidak mungkin, karena orang tuaku bukanlah seorang kongmelerat, untuk makan mereka berdua saja di kampung mereka harus banting tulang, biasanya disaat yang seperti ini orang yang bisa memberikan semangat maupun solusi untuk menjalani ini adalah temanku yang selalu muncul lewat mimpi, tapi sayang itu tidak mungkin karena dia tidak akan pernah muncul lagi dalam mimpiku, dia telah pergi jauh, aku selalu memanggil dia tapi sayang tidak pernah muncul lagi yang aku tidak tau alasannya kenapa sudah tidak pernah lagi menemuiku, tapi aku bisa seperti ini terus, aku harus berdiri kembali untuk mencari solusi masalah ini, aku sangat sayang kepada adiku dan kedua orang tuaku, aku harus melakukan pengorbanan untuk itu semua, aku harus bekerja keras meskipun harus nyawa sebagai taruhannya, aku tidak ingin adikku dengan kedua orang tuaku kecewa. Aku ingin selalu membahagiakan mereka, MAAFIN AKU AYAH, IBU, maafin atas semua kesalahanku dimasa yang lalu, maafin aku yang tidak pernah mengerti tentang kesusahan kalian untuk mencari uang, baru saat ini aku merasakan semua itu ayah, ibu, aku sangat menyayangi kalian, “Alloohummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”, I LOVE YOU AYAH, I LOVE YOU IBU.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites