Sabtu, 23 Agustus 2014

Sebuah Kesadaran

Hari ini aku meneteskan kembali air mata, aku sungguh  tak menyangka akan mengalami hal yang seperti yang terjadi di masa lalu, sungguh sakit hati ini diperlakukan seperti ini, aku tak kuat lagi menjalani kehidupanku, semangatku untuk menjadi orang yang terbaik dari sekian banyak yang telah dia pilih sudah meredup setelah apa yang dia perlakukan kepadaku saat ini, setelah dua bulan dia tidak memberikan kabar apapun kepadaku, aku tetap masih menerima itu semua karena aku dia saat itu masih dengan kedua orang tuanya, belum bisa di ganggu , aku sangat memahami itu, tapi kenapa disaat sekarang dia sudah di gorontalo, dia perlakukan aku seperti ini, knpa ???? apa salahku??? Dimana janji-janji yang telah kita sepakati bersama, dimana semua itu, apakah memang sudah takdirku untuk mengalami yang seperti ini ??? , dan dengan kejadian hari ini telah membuat hidupku hancur untuk yang kedua kalinya, aku tak tau apakah masih bisa menjalani hidupku kedepan dengan normal, jujur aku sangat menyayangi dia, dari semua wanita yang aku temui hanya dia yang benar-benar telah membuatku berubah , bahkan demi untuk membuktikan kasih sayangku aku telah menceritakan semua kelakukanku di masa lalu kepada wanita sebelum dia yang tidak baik, aku sudah menganggap dia adalah pelabuhan terakhir dalam kehidupan ini, tapi ternyata semua tidak sesuai dengan yang kupikirkan, aku tak mengerti entah salah apa yang telah kulakukan sampai dia bisa berbuat seperti ini kepadaku, segala upaya untuk menjaga hubungan ini sudah aku lakukan, tak ada yang kurang, tapi kenapa kamu membuatku seperti nopi, bahkan beberapa kali saat di telpon di matikan, di sms tidak pernah di balas, kirim pesan fb juga tidak di balas entah kesalahan apa yang kuperbuat sampai dia seperti ini, tapi saya hanya bisa berhusnuzan, mungkin dia masih sibuk, mungkin dia blum mau di ganggu olehku,aku berharap suatu hari nanti dia akan menghubungi aku, aku akan selalu menunggu saat itu tiba tetapi jika saat itu tidak akan kunjung datang maka akan kuanggap sebagai takdir dari tuhan yang harus kuterima. dalam hidupku aku tak akan pernah melupakanmu meskipun kau sudah berbuat seperti ini kepadaku, aku akan selalu mengenang semua masa indah kita berdua, makasih untuk semuanya, semoga kehidupanmu selalu bahagia, meskipun berat hati ini menerima semua ini tapi aku akan berusaha dengan sekuat tenaga, mungkin ini sudah takdir yang harus kujalani, dan mungkin ini terakhir kalinya aku menyayangi seorang dengan setulus hati ini, terima kasih telah mengenalkan aku tentang apa itu kasih sayang dan cinta, dan mungkin kata-kataku waktu yang dulu telah kuhapus akan kutulis kembali di dinding-dinding kamar ini, AKU SADAR AKU SIAPA, DARIMANA ASALKU, AKU SADAR  AKU HANYALAH ANAK SEORANG PETANI YANG SELAMANYA TIDAK AKAN PERNAH BERSANDING DENGAN SEORANG PUTRI DI SUATU KERAJAAN. 

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites