Jumat, 05 September 2014

Tanggal Kebahagiaan sekaligus Kesedihan

Hari ini merupakan hari yang memiliki banyak arti dalam kehidupanku, bagi diriku hari adalah hari yang paling istemawa daripada hari-hari yang lain, hari dimana aku memiliki kebahagiaan juga kesedihan yang sangat mendalam, hari dimana aku dilahirkan kedunia ini, hari dimana aku juga pertama kali di hubungi oleh seseorang yang sudah banyak merubah hidupku, orang yang paling istimewa dalam hidupku, berkat dia aku bisa tau, siapa sebenarnya yang menciptakan aku, kepada siapa aku harus terus berterima kasih, semua berawal dari sebuah percakapan di facebook yang mengucapkan selamat ulang tahun buat saya, seperti yang tertera dibawah ini, inilah awal mula hubungan ini kami jalani.

Aku menjalani masa-masa sangat bahagia, karena dari sekian banyak orang yang aku temui hanya dia yang bisa nyambung denganku semua kriteria istri yang kucari sudah ada , setiap obrolan kami sangat enak seperti sebuah cuplikan dibawah ini
Hari pun berlalu kami tak merasa sudah lama saling mengenal, sampai suatu ketika dia mau balik dari kampungnya, kami masih sempat kirim-kirim pesan fb, tapi aku tak tau ternyata ini adalah obrolan yang paling bahagia yang aku rasakan, aku tidak pernah menyangka.



sampelah aku di hari ini juga, hari pertama awal kami bercakap-cakap, merupakan hari dimana yang membuat aku sedih, karena dihari ini juga dia meninggalkan aku untuk selama-lamanya, meninggalkan aku dengan satu alasan ingin memperbaiki hubungan dengan sang pencipta, dengan alasan dia takut akan dosa, entah memang benar ataupun apa, aku sudah mempercayai alasan-alasan yangdia berikan kepadaku, karena mungkin memang sudah saatnya untuk kami berpisah, memang sudah suratan dari sang kuasa, aku sangat mempercayai itu semuanya, memang awal-awal aku sangat GALAU kata anak muda di zaman sekarang, dada aku ini terasa sesak mendengar itu semua, aku tidak menerimanya, karena beberapa bulan sebelum bulan suci ramadhan hubungan kami baik-baik saja, bahkan karena dia disana tidak bisa menerima telpon dan sms dariku, dia menyuruhku untuk sabar sebab orang tuanya akan marah jika dia ketahuan berhubungan dengan pria, aku menerima segala ketentuan itu, karena aku sayang menyayanginya makanya aku harus bisa menjalani itu semua, selama 2 bulan kami tak berkomunikasi, lalu sahabatnya Miss U menghubungiku lewat pesan facebook, menurutnya dia akan kembali besok, betapa bahagiaanya aku mendengar itu semua, tapi sayang setelah sampai di gorontalo, dia tidak pernah membalas sms aku, dia tidak pernah angkat telepon dariku, sampai suatu ketika dia sms aku dengan kata “Jangan buat saya berdosa, ingatanmu, semua perasaanmu untuk saya hanya buat saya berdosa dan begitulah dengan saya terhadapmu, jodoh itu sudah yang atur. Kumohon, kemarin kita sudah berada dijalan yang salah, dan saya berharap besok adalah jalan yang benar. Maafkan saya karena kemarin adalah kesalahan, dimana saya terpengaruh akan syetan. Kesempatan untuk itu akan selalu ada.

Aku sangat terpukul melihat semua kata-kata di sms itu aku, kalau bisa dikatakan aku sangat kaget, kenapa seperti ini, kesalahan apa yang sudah pernah aku perbuat sampai, dia berbuat seperti ini, disaat itu aku melampiaskan segala kesedihan dan kemarahanku dalam sebuah tulisan, hari-hariku saat itu sangatlah hancur, setiap aku kerja, aku tidak fokus, aku sangat hancur pada saat itu, bahkan hampir satu minggu aku tidak bisa tidur, aku tak tau mau cerita kepada siapa, semua sahabat-sahabatku telah pergi jauh juga, tapi alhamdulilah aku tidak sampai terjerumus kedalam kehidupan yang kelam, kehidupan mengenal minum-minuman keras , bermain wanita, aku malahan memperbaiki hubungan dengan sang pencipta, aku selalu berdoa untuk meminta kekuatan menjalani kehidupan ini selanjutnya, sampai pada suatu ketika dia menghubungiku lewat telpon ingin mengembalikan barang-barangku yang ada padanya flash disk dan kartu sim yang sering kami gunakan untuk telpon-telponan kartu ini sangat khusus, memiliki paket unlimitited telpon dan sms selama sebulan, aku mencoba untuk tenang menjawab telpon darinya meskipun sebenranya pada saat terima telpon itu aku meneteskan air mata, karena aku tidak kuat menerima semua itu, dia tidak mau betemu denganku, dia ingin menitipkan barang-barang itu kepada temannya , aku langsung berbicara dalam hati, sampai segituhnyakah dia kepadaku ???? aku menerima saran itu. dan pikiranku langsung kacau, aku langsung membukan facebook pribadiku dan langsung mengirimkan pesan kepada sahabatnya itu dengan bunyi "assalam....  ulin itu flash buang saja, kak s tidak ingin lagi melihat itu flash, b lihat itu flash malahan buat saya akan selalu ingat t nopi, saya harus bisa mengikuti apa yang dia mau, melupakannya untuk selamanya, saya sekarang sudah sementara berusaha untuk melakukan itu semua mesipun sebenarnya sangat sulit buat saya, tapi apa mau dibuat allah swt sudah berkata untuk saatnya saya berpisah dengan dia, bahkan tali silaturahmipun sudah tuhan tidak inginkan lagi... mau tdak mau saya harus menerima apa yang udah tuhan takdirkan untuk saya, saya harus menerma keadaan ini... jadi itu flash buang saja di saluran air atau dmanapun itu, supaya bersama dengan hanyutnya atau hilangnya itu flash, saya juga akan hilang dari kehidupannya dia..." memang saat itu aku tidak bisa menerima barang-barang itu, sebab pasti setiap melihat barang itu aku akan merasa sakit, akupun langsung sholat isya pada saat itu karena kebetulan adzan di mesjid sedang dikumandangkan, tapi setelah sholat hati ini langsung tenang dan langsung membuka lagi facebook pribadiku dan aku langsung tersadar, biar saja ini terjadi mungkin inilah suratan yang harus kujalani, ini suratan dari allah swt, akupun langsung kirim pesan kepada sahabatnya untuk menanyakan alamat rumahnya, aku ingin mengambil flash disk itu, dan kebetulan saat itu juga dia sedang online dan akupun mencoba untuk mengirim pesan, berharap dibalas aku ingin menanyakan terakhir kali apa alasannya dan alhamdulilah pesan aku dibalas seperti berikut ini










berkat pesan itu aku sudah bisa menerima semuanya dengan ikhlas, aku benar-benar semuanya, baru kali ini aku memang benar-benar sudah ikhlas, aku sudah tidak GALAU lagi kata anak muda jaman sekarang, mungkin memang ini sudah menjadi suratan takdir yang harus kujalani, memang sudah takdirku untuk menjalani hari tanpa orang disamping, memang sudah takdirku ditinggalkan oleh seseorang yang spesial tanpa ada kesalahan apapun, bagiku yang penting bukan allah SWT yang meninggalkanku, tapi jujur dengan tanggal 6 September ini membuat aku untuk hidup dalam sebuah trauma kehidupan menjalani suatu hubungan dengan seseorang, mungkin saking traumanya disetiap kalender dikamarku, akan kuhapus tanggal ini, agar aku tidak akan pernah mengingat lagi apa yang terjadi pada tanggal ini, mungkin hari ini juga bakalan hari dimana aku menutup hati ini untuk siapapun, seperti janji aku satu tahun yang lalu, dia adalah seseoarang yang terakhir, jika tetap seperti yang sebelumnya maka aku berjanji untuk tidak mau mencari lagi, aku sudah pasrah dengan kehidupanku, memang sudah perjanjianku dengan ALLAH SWT untuk hidup didunia ini tanpa ada seseorang yang mendampingiku, memang sudah perjanjianku aku hidup di dunia ini, selalu tidak beruntung dalam hal pasangan hidup, saat ini dan kedepan aku hanya ingin fokus untuk mencintai ALLAH SWT, orang yang sudah memberikan banyak kebahagiaan kepadaku, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk di kehidupan berikutnya aku akan bertemu dengan jodohku sebenarnya, aku juga sudah memasukan kedalam hati ini, DUNIA HANYA DUNIA SEMENTARA JADI KAU TIDAK USAH BERSEDIH, BIARLAH DI DUNIA KAU SELALU MENDERITA, MASIH ADA AKHIRAT MENUNGGUMU, ZAMAN DIMANA KAU HIDUP ABADI SELAMANYA, SELALU CINTAILAH ALLAH SWT AGAR KAMU ITU MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN DI ZAMAN ITU. 
untuk dia yang jauh disana , semoga hidupmu bahagia selamanya, semoga engkau dipertemukan dengan orang yang selalu kau impikan, terima kasih telah menjadikan saya orang yang baru, orang yang selalu taat kepada sang pencipta, mulai saat ini dan kedepan aku menyerahkan segala hidupku hanya untuk kepada Allah SWT. apapun keputusan darinya aku akan menerimanya dengan ikhlas.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites